Jumat, 08 November 2013

OTOBIOGRAFI

           Nama saya Achmad Zainuddin, saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sanusi Hidayat dan Zuhroh. Bapak saya adalah seorang Pegawai swasta. Mama saya adalah seorang ibu rumah tangga. saya lahir pada tanggal 2 Februari 1991. Saya mempunyai kaka seorang perempuan yang bernama Nurun Nisa Fauziah yang umurnya hanya beda 4 tahun dengan saya.
         
Di usia saya yang menginjak 4 tahun, saya memiliki seorang adik yang bernama Nur Hadi yang lahir pada tanggal 1 Januari 1995. Mama saya menceritakan kepada saya bahwa menjelang detik-detik kelahiran adik saya, saya sibuk keluar masuk ruang bersalin entah apa yang saya pikirkan saat itu mungkin saya senang karena akan mendapatkan adik baru.
         
Pada usia saya yang ke 5 tahun saya mulai bersekolah di TK Bestari Jakarta pada kelas nol Besar. Saat saya masih TK, saya selalu mengikuti lomba menggambar ataupun melukis yang diadakan disekolah padahal sebenarnya saya tidak bisa sama sekali menggambar apalagi melukis tetapi dengan “pede”-nya saya mengikuti lomba itu dan alhasil saya selalu menjadi peserta saja bukan menjadi pemenangnya.
         
Saat usia saya yang menginjak 6 tahun saya melanjutkan sekolah di SDN 012 Cipinang Lontar Jakarta Timur. Hari pertama masuk ke sekolah saya masuk ke kelas 1 A disana saya menemukan teman-teman yang baru bahkan teman TK saya juga berada satu kelas.
         
Saat usia saya 10 tahun, saya sudah berada di kelas 5. Di SDN 012 Cipinang Lontar Jakarta Timur ketika sudah di kelas 5 di wajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah, di SD saya ada beberapa ekstrakulikuler di antaranya adalah Pramuka, Paskibraka,  karate, paduan suara dan nari bali. Lalu saya memilih untuk mengikuti ekstrakulukuler Pramuka karena banyak teman-teman saya yang ikut memilih untuk masuk ke ekstrakulikuler Pramuka.
         
Di dalam ekstrakulikuler Pramuka, saya di tunjuk oleh kaka Pembina untuk menjadi ketua kelompok regu. Regu saya berbendera naga, lalu tak lama di bentuknya regu kaka Pembina mendaftarkan regu naga untuk mengikuti lomba Pramuka se-Jakarta Timur dan regu naga kami mendapatkan juara harapan satu. Setelah saya naik kelas 6, ekstrakulikuler Pramukan sudah tidak di wajibkan lagi karena harus fokus untuk menghadapi ujian nasional.
         
Ketiak ujian nasional saya memilih untuk masuk di SMPN 148 Jakarta dan pada tahun 2003 saya di terima menjadi siswa SMPN 148 jakarta. Seperti biasanya siswa baru harus mengikuti MOS(masa orientasi siswa) dan kaka kelas mepromosikan eksrakulikuler mereka masing-masing, tetapi saya tidak memilih satupun eksrtakulikuler. Ketika saya naik ke kelas 8, lagi-lagi saya di tunjuk oleh guru Pembina untuk masuk di ekstrakulikuler Paskibraka. Pertama kalinya saya memimpin upacara bendera pada saat 17 agustus. Setelah itu saya off dari ekstrakulikuler dan fokus untuk naik kelas 9 dan ujian nasional.

Tahun 2006 saya lulus dari SMPN 148 jakarta dan di terima di SMA Diponegoro 1 jakarta. Tahun 2009 Lulus dari SMA Diponegoro 1 saya langsung mencari pekerjaan yang namanya rezeki tidak lama dari pengumuman kelulusan saya di terima bekerja di PT YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFAKTURING. Jabatan saya sebagai operator di ( Assembling Line C1 / Production – 1.1 ). Kerjaan saya disini merakit sepeda motor dan saya di tempatkan di bagian gesek nomor frame untuk bukti di kepolisian. Lama saya bekerja PT YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFAKTURING  (02 November 2009 – 31 Oktober 2011). Kalau di hitung-hitung saya bekerja di Yamaha selama 2 tahun setelah itu habis kontak. Setelah itu saya sangat dilema untuk memilih mencari pekerjaan lagi atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Lalu saya bicara kepada orang tua dan keputusannya saya melanjutkan pendidikan ke perguruaan  tinggi.  Saya mencari perguruaan tinggi yang bisa sambil bekerja dan saya mendapatkan perguruan tinggi di Universitas Gunadarma
         
Tahun  2012 saya menlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Gunadarma. Di sini saya mengambil S1 Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi yang kelas malam supaya bisa sambil bekerja.saya melakukan itu semua untuk mencapai cita-cita saya. Saya ingin membahagiakan kedua orangtua saya dan saya sangat berharap agar bisa menjadi orang sukses dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang saya pelajari. Tetapi, untuk mencapai cita-cita saya, jalannya masih panjang kalau di hitung-hitung saya baru lulus S1 pada tahun 2016 mendatang. Semoga saya di berikan kelancaran, kemudahan dalam menjalani semua ini dan  diberikan yang terbaik oleh Allah SWT. Aamiin.

Proses Organisasi


Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :
a.       Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian.
b.      Melalui analisis data.
c.       Menetapkan keputusan yang akan ditempuh.
d.      Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan.
e.       Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru.

Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a.       Tetapkan masalah.
b.      Idntifikasi criteria keputusan.
c.       Alokasikan bobot pada criteria.
d.      Kembangkan alternaif.
e.       Evaluasi alternative.
f.       Pilih alternative terbaik.

Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
A.    Teknik Kreatif
·         Brainstorming 
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·         Synectics  
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok

B.     Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. 
·         Teknik Modern
·         Teknik Delphi
·         Teknik Kelompok Nominal

Contoh kasus pengambilan keputusan dalam organisasi

DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak

Sumber:

Jumat, 01 November 2013

Konflik Organisasi



Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya.
Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.

Konflik menurut Robbin
konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :

1.Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan tersebut.

2.Pandangan kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi tersebut.

3.Pandangan interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat dan kreatif.

Strategi Mengelola konflik antar organisasi

     1)    Strategi penghindaran 
        Ø mengabaikan konflik
        Ø pemisahan secara fisik

    2)    Strategi intervensi kekuasaan
       Ø menggunakan perintah otoritatif
      Ø Manuver politik

   3)    Strategi Resolusi
      Ø pihak yg terlibat konflik berkumpul bersama untuk memecahkan masalah
      Ø fokus pada tujuan yg lebih tinggi

   4)    Strategi Persaingan.
Strategi Penyelesaian Konflik
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

   1.    Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.

   2.    Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.

   3.    Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.

   4.    Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.

   5.    Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.

Jenis – Jenis Konflik :

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1. Konflik dalam diri individu
 Terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3. Konflik antar individu dan kelompok
Berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

5. Konflik antar organisasi
Timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Contoh Konflik Dalam Organisasi

Disini kami mengangkat contoh konflik dalam organisasi yaitu seperti yang terjadi dalam konfliknya PSSI yang sudah lama terjadi dan sampai sekarang belum juga ada penyelsaian yang pasti. Hal ini disebabkan oleh kurang becusnya ketua PSSI tersebut dalam mengelola organisasi itu tersebut.
Padahal organisasi yang sebesar itu yang bernaung langsung dibawah pimpinan Indonesia dan organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation International Football Asosiation). Akan tetapi organisasi ini tidak menunjukan kinerja yang baik dimata masyarakan Indonesia sendiri bahkan dimata dunia.
Hal utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh dibilang kacau dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI yaitu Nurdin Khalid yang telah gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang Ia lakukan terhadap dana-dana yang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola di negeri kita ini , tetapi malah dimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana atas kasus korupsi dalam PSSI . Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya sebagai ketua PSSI , akan  tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang dilayangkan FIFA itu dari publik .
Namun pada akhirnya setelah Nurdin Khalid meniggalkan kekuasaannya , kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja .Perlu sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI. Namun pada akhirnya Johar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan oleh Nurdin Khalid organisasi PSSI. Dan semoga Johar Arifin bisa memajukan persepakbolaan di negeri kita ini, sesuai yang di harapkan oleh masyarakat dan pecinta suporter INDONESIA.

Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi

Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :
1. Introspeksi diri,

2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,

3. Identifikasi sumber konflik,

Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :

a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

b. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiriagar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini yaitu :

d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.
Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.
Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.

Sumber :