Manusia
Dan Pandangan Hidup
Kebajikan dapat
dilihat dari tiga segi yaitu:
A. Manusia sebagai
pribadi: dapat menentukan baik buruk. Yang
menentukan baik buruk itu adalah suara hati. Suara hati bisikan dalam hati
untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi, suara hati itu merupakan hakim
terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun
manusia sering kali tidak mau mendengarkannya.
B. Manusia sebagai anggota masyarakat: yang menentukan baik buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia
adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik.
C. Manusia sebagai makhluk Tuhan: melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sikap
Hidup Tergantung Pada Pribadi Dan Lingkungannya
Adanya perbedaan
kepribadian setiap individu sangatlah bergantung pada factor faktor yang
memengaruhinya. Kepribadian terbentuk, berkembang, dan berubah seiring
dengan proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut.
A. Faktor Biologis
Beberapa pendapat menyatakan
bahwa bawaan biologis berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Semua
manusia yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis tertentu,
seperti memiliki dua tangan, panca indera, kelenjar seksual, dan otak
yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan
beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. Namun setiap
warisan biologis seseorang bersifat unik. Artinya, tidak seorangpun yang
mempunyai karakteristik fisik yang sama, seperti ukuran tubuh, kekuatan
fisik, atau kecantikan. Bahkan, anak kembar sekali pun pasti ada perbedaan
itu. Perhatikan teman di sekelilingmu, adakah di antara mereka yang
memiliki kesamaan karakteristik fisik?
Faktor biologis yang paling
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian adalah jika terdapat
karakteristik fisik unik yang dimiliki oleh seseorang. Contohnya, kalau
orang bertubuh tegap diharapkan untuk selalu memimpin dan dibenarkan kalau
bersikap seperti pemimpin, tidak aneh jika orang tersebut akan
selalu bertindak seperti pemimpin. Jadi, orang menanggapi
harapan perilaku dari orang lain dan cenderung menjadi berperilaku seperti yang
diharapkan oleh orang lain itu. Ini berarti tidak semua
faktor karakteristik fisik menggambarkan kepribadian seseorang.
Sama halnya dengan anggapan orang gemuk adalah periang, orang yang
keningnya lebar berpikir cerdas, orang yang berambut merah wataknya mudah
marah, atau orang yang cacat fisik mempunyai sifat rendah diri. Anggapan
seperti itu lebih banyak disebabkan apriori masyarakat yang
dilatarbelakangi kondisi budaya setempat.
B. Faktor Geografis
Faktor lingkungan menjadi
sangat dominan dalam meme ngaruhi kepribadian seseorang. Faktor geografis
yang dimaksud adalah keadaan lingkungan fisik (iklim, topografi,
sumberdaya alam) dan lingkungan sosialnya. Keadaan lingkungan fisik atau
lingkungan sosial tertentu memengaruhi kepribadian individu atau kelompok karena
manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contohnya,
orang-orang Aborigin harus berjuang lebih gigih untuk dapat bertahan hidup
karena kondisi alamnya yang kering dan tandus, sementara, bangsa Indonesia
hanya memerlukan sedikit waktunya untuk mendapatkan makanan yang akan
mereka makan sehari-hari karena tanahnya yang subur. Suku “Ik” di
Uganda mengalami kelaparan berkepanjangan. karena lingkungan
alam tempat mereka mencari nafkah telah banyak yang rusak.
Mereka menjadi orang-orang yang paling tamak, rakus, dan
perkelahian antara mereka sering terjadi semata-mata mempe rebutkan
makanan untuk sekadar mempertahankan hidup. Contoh lain,
orang-orang yang tinggal di daerah pantai memiliki ke pribadian yang
lebih keras dan kuat jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal
di pegunungan. Masyarakat di pedesaan penuh dengan
kesederhanaan dibandingkan masyarakat kota.
C. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh
besar terhadap perilaku dan kepribadian seseorang, terutama unsur-unsur
kebudayaan yang secara langsung memengaruhi individu. Kebudayaan
dapat menjadi pedoman hidup manusia dan alat untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Oleh karena itu, unsur-unsur
kebudayaan yang berkembang di masyarakat dipelajari oleh individu
agar menjadi bagian dari dirinya dan ia dapat bertahan hidup.
Proses mem pelajari unsur-unsur kebudayaan sudah dimulai sejak
kecil sehingga terbentuklah kepribadian-kepribadian yang
berbeda antarindividu ataupun antarkelompok kebudayaan satu
dengan lainnya. Contohnya, orang Bugis memiliki budaya merantau
dan mengarungi lautan. Budaya ini telah membuat orang-orang
Bugis menjadi keras dan pemberani.
D.
Faktor Pengalaman Kelompok
Pengalaman
kelompok yang dilalui seseorang dalam sosialisasi cukup penting perannya
dalam mengembangkan kepribadian. Kelompok yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan kepribadian seseorang dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Kelompok Acuan (Kelompok
Referensi)
Sepanjang
hidup seseorang, kelompok-kelompok tertentu dijadikan model yang penting
bagi gagasan atau norma-norma perilaku. Dalam hal ini, pembentukan
kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola hubungan dengan
kelompok referensinya. Pada mulanya, keluarga adalah kelompok
yang dijadikan acuan seorang bayi selama masa-masa yang paling peka.
Setelah keluarga, kelompok referensi lainnya adalahteman-teman sebaya. Peran
kelompok sepermainan ini dalam perkembangan kepribadian seorang anak akan
semakin berkurang dengan semakin terpencar nya mereka
setelah menamatkan sekolah dan memasuki kelompok lain yang lebih majemuk
(kompleks).
2. Kelompok Majemuk
Kelompok
majemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang lebih beraneka ragam.
Dengan kata lain, masyarakat majemuk memiliki kelompok-kelompok dengan
budaya dan ukuran moral yang berbeda-beda. Dalam keadaan seperti
ini, hendaknya seseorang berusaha dengan keras mempertahankan haknya
untuk menentukan sendiri hal yang dianggapnya baik dan bermanfaat bagi
diri dan kepribadiannya sehingga tidak hanyut dalam arus perbedaan dalam
kelompok majemuk tempatnya berada. Artinya, dari pengalaman ini seseorang
harus mau dan mampu untuk memilah-milahkannya.
e. Faktor Pengalaman Unik
Pengalaman unik akan
memengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian itu berbeda-beda antara
satu dan lainnya karena pengalaman yang dialami seseorang itu unik dan
tidak seorang pun mengalami serangkaian pengalaman yang persis sama.
Sekalipun dalam lingkungan keluarga yang sama, tetapi tidak ada
individu yang memiliki kepribadian yang sama, karena meskipun
berada dalam satu, setiap individu keluarga tidak mendapatkan
pengalaman yang sama. Begitu juga dengan pengalaman yang dialami oleh
orang yang lahir kembar, tidak akan sama. Sebagai mana menurut Paul
B. Horton, kepribadian tidak dibangun dengan menyusun peristiwa di
atas peristiwa lainnya. Arti dan pengaruh suatu pengalaman bergantung pada
pengalaman-pengalaman yang mendahuluinya.
Di Dalam Diri Manusia Terdapat Sikap Hidup Etis Dan Non Etis
Sikap
hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif,
bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi
orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang
mempunyai sikap dan sudah tentu
tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan
yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti
halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria,
karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah
karena situasi, kondisi, dan lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang
berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada
beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif
yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap
rendah hati dan sikap bangga.
Sikap nonetis atau negatif ialah sikap
kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri.
Sikap-sikap itu harus di jauhkan dari
diri pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun
bagi kemajuan bangsa.
Arti Penting Ideologi bagi Suatu
Bangsa dan Negara
Bagi negara-negara yang mengalamai penjajahan,
ideologi di maknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan
keyakinan yang ingin diwujudkan. Ideologi sangat diperlukan karena dianggap
mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberi motivasi dalam
perjuangan melawan penjajah. Pentingnya Ideologi dapat dilihat dari fungsinya.
Bagi suatu negara, ideologi merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai pandangan
hidup dan petunjuk arah semua kegiatan hidup serta penghidupan suatu bangsa di
berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Ideologi diperlukan oleh suatu bangsa untuk
mewujudkan tujuan negaranya. Tanpa kesepakatan bersama, tidak mungkin tujuan
untuk meraih cita-cita atau harapan negara dapat menjadi kenyataan.
Arti penting Ideologi adalah sebagai berikut:
1. Negara mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi mengenai dunia
beserta isinya, seta memberikan motivasi perjuangan untuk mencapai apa yang
dicita-citakan.
2. Dengan ideologi
nasionalnya, suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak mudah
terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain serta mampu menghadapi persoalan-persoalan
yang ada.
3. Ideologi memberikan
arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-citakan. Ideologi yang
dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh rakyat dapat mewujudkan
persatuan dan kesatuan demi kelangsungan hidupnya.
4. Ideologi dapat
mempersatukan orang dari berbagai golongan, suku, ras, dan agama, bahkan dari
berbagai ideologi.
5. Ideologi dapat
mempersatukan orang dari berbagai agama.
6. Ideologi
mampu mengatasi konflik atau ketegangan social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar