Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan
dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu
proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok
merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu
dapat dilimpahkan.
Pengambilan
keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu
merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal
pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Menghimpun data
melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian.
b. Melalui analisis data.
c. Menetapkan keputusan
yang akan ditempuh.
d. Mengoprasionalakan
keputusan menjadi kegiatan.
e. Selama berlangsungnya
kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru.
Sementara
itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan
sebagai berikut :
a. Tetapkan masalah.
b. Idntifikasi criteria
keputusan.
c. Alokasikan bobot pada
criteria.
d. Kembangkan alternaif.
e. Evaluasi alternative.
f. Pilih alternative
terbaik.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
A. Teknik
Kreatif
·
Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·
Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
B.
Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam
proses pengambilan keputusan.
·
Teknik Modern
·
Teknik Delphi
·
Teknik Kelompok Nominal
Contoh kasus pengambilan keputusan dalam organisasi
DPR yang masih ragu dalam
pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya
pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan
masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin
menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang
tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil
keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar